Kitab Cinta, Kembara dan Air Mata

Judul : Mahasati
Penulis : Qaris Tajudin
Penerbit : Penerbit Akoer
Terbit : Mei 2007
Tebal : 392 halaman

Lupakan kisah percintaan sepasang manusia yang berjalan dengan indah, manis, dan bahagia. Lupakan kisah percintaan yang biasa-biasa saja, penuh kata-kata manis dan rayuan klise. Bersiaplah untuk sebuah tragedi yang mungkin akan membuatmu berurai air mata. Tapi tunggu dulu, kisah ini bukan kisah tragedi yang melulu berisi air mata. Kisah ini adalah kisah perjalanan seorang lelaki di negeri yang asing dari kampung halamannya. Tapi jangan dulu berharap ini adalah sebuah kisah perjalanan seorang pelancong menyinggahi tempat-tempat yang indah dan eksotik. Ini adalah perjalanan seorang lelaki dalam mengenal dirinya untuk mengenal Tuhannya lewat perjalanan ke negeri-negeri Timur Tengah. Tapi jangan juga terlalu cepat menyimpulkan bahwa novel ini adalah sebentuk novel islami yang melulu berbicara surga dan neraka.

Mahasati, novel perdana Qaris Tajudin, jurnalis sebuah koran berita nasional, adalah perpaduan kisah cinta yang tulus dan lekat; perjalanan untuk melupakan dan menemukan; pengembaraan tanpa peta dan rencana; gelora dan semangat pergerakan kaum muda; dan pencarian jati diri lewat pergolakan batin yang kaya. Dituturkan dengan cerdas, puitis, berani dan tanpa mengiba oleh seorang lelaki tahanan dari dalam jeruji Guantanamo.

Adalah Andi, Yoyok, dan Larasati, tiga kawan karib semasa kecil sampai remaja di sebuah desa di Jawa. Benih-benih cinta antara Andi dan Sati tumbuh, mekar, dan hampir berbunga jika saja perpisahan tidak terlanjur datang. Nasib dan perjalanan waktu memisah ketiganya untuk menjalani jalan hidupnya masing-masing. Andi menjadi seorang wartawan, Yoyok menjadi seorang perajin emas, dan Sati menjadi seorang desainer.

Kematian Yoyok karena sebuah kecelakaan membuat Andi dan Sati kembali bertemu setelah sekian lama perpisahan. Di pemakaman, keduanya mencoba mengingat kembali apa yang telah mereka bangun, masihkah ada sisa-sisa yang bisa dipugar kembali menjadi sebuah bangunan cinta yang kokoh dan menjadi tempat bernaung dan berteduh keduanya di tengah kerasnya kehidupan Jakarta. Sati adalah sosok perempuan yang sempurna di mata Andi. Meski ia telah memiliki seorang anak perempuan hasil hubungannya dengan lelaki lain, Andi tetap mencintai dan menyayanginya melebihi siapapun. Bagi Sati, Andi laksana oase tempat melepas lelah, penat dan masalah di tengah gurun tandus jalan hidupnya.

Cinta kembali bersemi. Andi dan Sati telah memugar kembali bangunan cinta mereka dari puing-puing masa lalu. Andi, Sati dan Rania, anak perempuan Sati yang masih kecil, laksana sebuah keluarga kecil yang bahagia. Namun, lautan tempat mereka mengayuh bahtera cinta rupanya tidak membiarkan mereka berlayar dengan bahagia berlama-lama. Badai datang dengan tiba-tiba. Sati kehilangan hak perwaliannya atas Rania. Sati goyah sampai akhirnya ia dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatannya yang sangat kritis. Tak lama kemudian, Sati meninggalkan Andi untuk selama-lamanya.

Kehilangan Sati adalah pukulan mematikan bagi Andi. Ia merasakan kesedihan dan keputus-asaan yang sangat. Berharap untuk melupakan bayang-bayang Sati, Andi melakukan perjalanan ke Kairouan, Tunisia. Alih-alih mengunjungi rumah keluarga Charief Saeed, kenalan Hafiz teman sekampungnya, ia malah bertemu dengan Abdalla ben M’rad, pemilik toko buku, sampai akhirnya ia tinggal di toko buku dan membantu Abdalla untuk menjaga dan menjualkan buku-bukunya. Di toko buku inilah Andi mulai berkenalan dengan Kemal, adik Abdalla, dan Ahmed, anak lelaki Abdalla; keduanya adalah tokoh pergerakan islam di Tunisia. Ia mulai mengikuti ceramah dan ulama terkemuka di Kairouan bersama Ahmed, Kemal, dan Abdalla. Ahmed dan Kemal yang berjiwa muda lebih memilih untuk mengikuti ceramah dan diskusi seorang ulama progresif yang menentang pemerintahan. Andi diajak serta, sampai akhirnya ia tanpa sadar telah menjadi bagian dari mereka.

Andi tidak memiliki rencana berarti yang harus ia ikuti. Ia hanya berharap bisa melupakan Sati. Namun Sati tak kunjung lenyap dari pikirannya. Pun ketika ia bertemu dengan Miriam, seorang gadis Yahudi, mahasiswi sastra Universitas Kairouan yang mencintainya, Andi tidak bisa menerimanya karena ia masih belum bisa melupakan Sati.

Penangkapan para anggota pergerakan oleh pemerintah Tunisia membuat Andi tidak boleh berlama-lama tinggal di Kairouan. Sekali lagi, ia harus melakukan perjalanan, bukan untuk berwisata, namun untuk menyelamatkan diri. Lewat bantuan Miriam, ia dan Ahmed menyelundup ke Sisilia. Sampai akhirnya mereka berdua masuk ke dalam jaringan mafia kelas atas di Sisilia. Mereka bertemu dengan Tumino, salah seorang tokoh mafia yang menganggap dirinya sebagai Obi-wan Kenobi bagi Andi, setelah seorang peramal tua mengatakan bahwa garis hidup Andi sama dengan garis hidup Manlio, seorang mafia legendaris di Sisilia.

Namun, perjalanan hidup Andi belum akan berhenti. Hidup tidak selalu memberi kemudahan bagi lelaki itu. Keadaan yang terjadi di jaringan mafia memaksanya harus segera meninggalkan Italia. Afghanistan menjadi negeri tujuan selanjutnya. Negeri yang tengah dilanda huru-hara perang saudara antara pasukan Taliban dan Mujahidin dirasa lebih aman daripada tempat-tempat yang lain. Di Afghanistan ia menolak untuk bertempur, namun bersedia untuk membantu tenaga medis. Pertemuannya dengan Fairuz, membuatnya menetapkan pilihan untuk menjadi pengawal bersenjata suku-suku nomaden di pegunungan Hindu Kush. Di medan pegunungan yang berbahaya itulah ia bertemu dengan Nafas, sosok perempuan yang hampir seperti sosok Sati.

Dengan sudut pandang bercerita yang bergantian antara Andi dan seorang perwira perempuan Amerika yang bertugas untuk menginterogasi Andi di penjara Guantanamo, Mahasati menjadi semacam memoar atau catatan perjalanan seorang lelaki dalam menjalani kitab hidupnya. Sebagaimana ramalan yang telah dikatakan oleh perempuan tua yang ditemui oleh Andi di Italia, kitab hidup Andi adalah kitab air mata, perjalanannya adalah kapal cinta tanpa pelabuhan, takdirnya adalah terpenjara di antara air dan api, seumur hidupnya hanya mengejar asap, mengejar kekasih hati yang tak memiliki tanah air, negeri atau alamat. Seiring berjalannya interogasi, sang perwira perempuan Amerika mendapati bahwa kisah hidup dan cintanya amatlah kosong dan hampa dibandingkan kisah hidup tahanan yang diinterogasinya. Ia semakin berkeinginan untuk menguak lebih banyak hal dari tahanannya, bukan untuk atasannya, atau pemerintah Amerika, melainkan untuk mengisi kekosongan hidupnya sendiri.

Nuansa Timur Tengah yang hadir dalam novel ini bukan sekedar tempelan, melainkan menjadi bagian yang penting dalam membangun keutuhan cerita. Pengetahuan yang mencukupi yang dimiliki pengarang tidak lantas menjadikannya bertele-tele dan berpanjang lebar dalam menyampaikan detil latar setiap peristiwa. Di satu sisi, pengarang terlihat tidak cukup berani untuk melakukan keberpihakan terhadap suatu masalah, dalam hal ini perbedaan cara pandang antara Barat dan Timur dalam menyikapi terorisme. Cara pandang yang dilakukan oleh Perwira perempuan Amerika masih sebatas cara pandang formal, yakni bagaimana mengungkap akar kebencian dan radikalisme islam terhadap Amerika.

Mahasati, adalah sebuah tuturan pengalaman yang cerdas dan kaya. Tidak melulu berisi cerita cinta, namun juga kembara batin dan raga dalam mencari jawaban sebuah pertanyaan tentang arti kehilangan dan penemuan diri dalam perjalanan tanpa peta dan rencana.

Sati, adalah ritual bunuh diri di India yang dilakukan oleh seorang istri dengan cara masuk ke dalam api perabuan suaminya. Dengan melakukan Sati, sang istri telah menjadi seorang istri sejati yang menemani suaminya sampai ke alam baka. Mahasati, bisa jadi adalah sosok Sati yang agung, yang sempurna, segala-galanya di mata Andi, yang kehilangannya menjadi alasan baginya untuk mengembara ke negeri jauh. Namun, Mahasati, bisa jadi adalah sebuah ritual panjang yang dilakukan oleh Andi untuk menyertai kematian Sati, yang akan menjadikannya seorang pecinta sejati.

(Adi Toha)

MAHASATI


Kenangan dan ketulusan cinta sangat sulit untuk dilupakan. Andi membawanya hingga ke Guantanamo, dimana ia ditahan dan diinterogasi bersama ratusan tawanan perang Afghanistan.

Andi, Larasati, dan Yoyok telah membangun persahabatan yang sangat akrab sejak masa kecil. Kedekatan ini yang akhirnya membawa perasaan cinta di antara 2 sahabat, Andi dan Larasati. Namun karena sebuah keadaan, mereka diharuskan untuk berpisah.

Pertemuan mereka kembali terjadi ketika sahabat mereka, Yoyok, meninggal dunia. Dari sini bibit-bibit cinta yang pernah tertanam, kembali bersemi. Bagi Andi, Larasati adalah segalanya. Pun demikian dengan Larasati. Mereka kembali menikmati keindahan cinta mereka di tengah kesulitan hidup Larasati. Kisah cinta mereka seolah jauh dari kebahagiaan, ketika Larasati meninggalkan Andi untuk selamanya.

Kesedihan dan keputusasaan Andi, membawanya ke negara-negara yang belum ia pernah kunjungi sebelumnya, sampai akhirnya ia tertangkap oleh tentara Amerika di Afghanistan, karena dianggap sebagai pasukan mujahidin. Tidak ada satu tentara Amerika pun yang mampu membuat ia berbicara, hingga seorang perempuan perwira Amerika mampu membuatnya menguak sisi kelam dari kisah cintanya, di penjara Guantanamo.


Tak ada kisah cinta yang mudah. Setiap jengkalnya selalu bisa menjadi risalah. Satu novel anyar karya perdana Qaris Tajudin, “Mahasati” terbitan Akoer ini beranjak dari dini.Ini bukan cerakap” kisah yang ikut-ikutan bersemi di antara keriaan “sastra islami”. Lupakan dulu kisah manis madu cinta di tanah gersang, meski di tanah

gersang, ayat-ayat tidak tampil mentereng di sini. Dengan tumpuan dialog yang rengas, tajam, dan mengalir, membuat novel ini jauh dari kesan “novel turis” di tanah gersang.

Andi, Larasati dan Yoyok adalah tiga sekarib yang memboyong perasaan “witing tresno” dalam cinta yang berlapis. Diantaranya lelayu dan menimbulkan perasaan berjelaga. Lalu Andi membawa perasaan berpasir itu hingga ke Guantanamo.

Qaris, yang kesehariannya sebagai pewarta itu tidak lantas membawa pena sebagai senjata. Pengalaman dan pengetahuannya tentang sejumlah negara Timur Tengah tidak lantas dilebur dalam entry seperti ensiklopedia.

Keistimewaan kisah ini tidak melulu tentang cinta, tentang pergulatan dunia Timur Tengah, tentang warna hitam Guantanamo. “Sebuah pepatah lama bertutur, kadang, sebuah perjalanan panjang berawal dari satu kata atau satu pertanyaan….Yang unik dan mendebarkan , perjalanan itu berubah alurnya, dengan petualangan dan kejutan yang tiba-tiba. Membuat adrenalin kita melompat-lompat, menjadi anak panah yang lepas dan melesat liar. Mahasati menjadi kenikmatan yang unik, semata-mata karena Qaris memiliki keberanian yang luar biasa untuk masuk ke dimensi imajinasi yang belum terjamah… ”[komentar belakang buku]".

English Patien karya Michael Ondaatje merasakan dejavu. “Sama sekali enggak mirip, tapi anak tangganya sudah ke arah sana.”

Novel ini menjadi segar bukan karena jelajah pengetahuan. Tapi, bentuk lain dari sebuah kendaraan cinta seperti yang tadi dikatakan di atas: tak ada kisah cinta yang mudah.

*** Sriti.com

BIG SIZE

Tanpa sengaja, ketika bermaksud mengganti baju sehabis pertandingan bola sepak antar universitas, Lasimin, sang pencipta gol terbanyak, memelorotkan celana. Tanpa diduga, mungkin karena sudah longgar, celana dalamnya pun ikut melorot. Meledaklah tawa kedua sahabatnya, Dodi dan Saim. ”Hahaha... Masa top sekor, ’burungnya’ sebesar burung emprit?”

Mulai saat itu sang mahasiswa ’ndeso’ dan religius ini berusaha mengubah ukuran miliknya dengan berbagai cara, mulai mengunjungi ’konsultan alat vital’, sampai belajar memijit sendiri dengan berbagai ramuan. Secara kebetulan, tepatnya karena jebakan Dodi dan Saim, Lasimin diminta untuk melakukan pemijatan terhadap seorang gadis lumpuh. Karena ketekunan dan keikhlasannya, diakhir kisah, Lasimin mendapat bonus ganda! HAH...?!

Dari segi kemasan, novel ini tampak sangat provokatif, cover bergambar setangkai pisang dimana salah satunya mencuat dengan gagahnya. Mungkin bagi yang pertama kali melihatnya akan menganggap bahwa buku ini tentang budidaya pisang, namun ketika membaca sub judulnya “Sebuah novel tentang keperkasaan pria”, saya rasa pembaca akan segera mengetahui mengapa foto pisang digunakan sebagai cover buku ini.

Sekilas tentang penulis

Wibi Aswara Regawa alias Wibi AR, namanya dikenal sebagai penulis di berbagai media cetak dan kini serius di jalur penulisan skenario. Karya skenarionya antara lain : Gerhana, Taubat, Spontan, dll. Selain itu Wibi juga telah menyutradari berbagai iklan layanan masyarakat dan film pendek. Ia juga pernah menjadi redaktur pelaksana infotaiment di berbagai TV swasta.

Di bidang penulisan novel, karya-karyanya yang telah beredar antara lain, Guyon orang-orang makrifat, Humor Makrifat bercanda dengan Tuhan, Playboy sufi novel remaja makrifat, dll.

@h_tanzil


NAGABONAR JADI 2

Nagabonar berpamitan kepada Mak, Kirana, dan juga Bujang, sahabatnya yang bengak itu, di kuburan masing-masing. Ia bermaksud pergi ke Jakarta untuk menyaksikan peresmian pabrik milik anak sematawayangnya, Bonaga.

Sesampainya di Jakarta, ternyata ada maksud lain dari Bonaga. Ia berniat menjual perkebunan kelapa sawit yang di dalamnya terdapat kuburan dari orang-orang yang paling dikasihi ayahnya kepada pengusaha Jepang untuk dijadikan resor. Konflik-konflik mulai timbul antara ayah dan anak, yang kemudian malah menjadi pembelajaran bagi keduanya.

Dari segi kemasan, novel ini dikemas dengan sampul yang sama dengan poster filmnya. Namun uniknya, tidak seperti pada poster filmnya dimana Nagabonar (Dedy Mizwar) dan Bonaga (Tora Sudiro) disatukan, di novelnya justru dipisahkan sehingga pembeli bisa memilih novel dengan sampul foto tokoh mana yang akan mereka pilih, Bonaga atau Nagabonar ? Satu langkah pengemasan yang cerdik karena memberi kesempatan calon pembeli untuk memilih sampul novel sesuai dengan yang dikehendakinya.

@h_tanzil


SARASWATI

Tema cinta dalam novel ini menurut saya sebuah tema yang umum. Walau ditulis oleh seorang novelis baru, kisahnya ditulis dengan lancar dan mengalir. Pergulatan batin antara Disam dan Saraswati tersaji dengan menarik dan mampu mengajak pembacanya memahami apa yang mereka rasakan.

Di pertengahan cerita penulis mengajak pembacanya untuk berjalan-jalan ke Bali sambil menyaksikan prosesi ngaben seorang puteri raja Bali. Bagi saya, ini nilai tambah dari novel ini. Dengan agak mendetail penulis mendeskripsikan prosesi ngaben sehingga memberi pengetahuan baru bagi saya mengenai prosesi sakral yang sudah menjadi obyek wisata yang paling banyak diminati oleh para turis dalam dan luar negeri. Seandainya bagian ini dieksplorasi lebih dalam lagi tentunya akan lebih menarik

Lalu bagaimana dengan endingnya yang dikatakan keluar dari tradisi kisah cinta?

Endingnya memang tak terduga, namun saya tak melihatnya sebagai sesuatu yang istmiewa seperti yang dikatakan oleh penerbit pada deskripsi novel ini sebagai ending yang keluar dari tradisi kisah cinta.

Namun telepas dari soal endingnya. Saya menilai bahwa novel ini adalah novel yang baik dan enak dibaca. Sebagai novel perdana Kanti W Janis, novel ini merupakan modal awal yang sangat baik untuk profesinya sebagai seorang penulis. Jika dilihat dari gaya berutur, penggunaan kalimat-kalimat narasi dan dialognya, semua itu mampu menyeret pembacanya kedalam kompleksnya kisah percintaan antara dua pribadi yang memiliki masa lalu yang kelam.

@h_tanzil

DIGITARIUM

Yin tersenyum, ”Anda memang benar-benar Bapak Wijayakusuma…” “Merupakan sebuah kehormatan besar bagi saya untuk bertemu anda, Nona Yin Mei Fang; informan terhebat dari Alpha dan Omega,” ujar Wijayakusuma sambil menjulurkan tangan, hendak bersalaman. Yin mengacungkan pistolnya ke arah dahi Wijayakusuma sambil berkata, “Faktor ketiga yang akan menjadi pemenang….” Wijayakusuma baru menyadari bahwa yang di hadapannya bukanlah Yin Mei Fang, melainkan orang lain!

"A-a-anda adalah…. !” Peluru melesat kencang menuju dahi, berputar sangat cepat mengebor tulang seolah menggali kuburannya sendiri, bersemayam di dalam kepala Wijayakusuma untuk sepersekian detik kemudian membuat jalan keluar melalui tempurung kepala belakang, menembus! Wijayakusuma roboh ke lantai, menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Proses hidup normal itu telah dilalui Sang gadis, mencicipi pengalaman demi pengalaman, pahit maupun manis. Namun ada sesuatu yang hilang dalam dirinya.. entah apa.


NAR'KOBAR - THE MOTIVATOR

Maraknya tayangan-tayangan misteri di televisi, terutama kisah yang melibatkan makhluk tidak kasat mata, mendorong Andhika Pramajaya untuk menuliskan kehidupan alam jin. Tidak seperti yang dibayangkan banyak orang, cerita jin ini ditulis dengan gaya komedi tanpa mengabaikan realitas keberadaan jin sebenarnya.

Berbekal profesi sebagai orang IT dan animator, Andhika tidak mempunyai kesulitan berarti ketika menggambarkan sosok jin dalam sebuah cerita. AKOER menganggap ini sebuah karya yang unik dan pantas diterbitkan. Maka terbitlah karya perdana dari Andhika yang berjudul Nar’Kobar-The Motivator.


HARGA SEBUAH HATI

SELASAR KENANGAN

Selasar Kenangan adalah sebuah kumpulan cerita pendek, hasil dari lomba menulis cerpen dari komunitas Apresiasi Sastra. Semua ditulis oleh penulis perempuan yang bercerita tentang kenangan masa kecil.

Aku ikutan tertawa kecil. Ngelangutku yang sempat membuatku berpikir kenapa harus muncul, sekejap menghilang sudah. Rupanya alam bawah sadarku mengantarkan pada sebentuk kenangan masa kecil agar dibawa pada kehidupan saat ini. (Putaran Batu – Anjar)

Padahal, sudah semenjak tadi bocah itu menyilangkan kedua kaki dan merapatkan paha. Ia ingin pipis. Tetapi, suara-suara di luar itu membuat bulu kuduknya kian meremang. Ia kian melingkarkan tubuhnya seperti janin di atas kasur. Tak berani turun dari ranjang. Apalagi membuka pintu. Ia takut makhluk-makhluk aneh yang sejak tadi mengepung kamar itu berburu menyerbu. Memeluk. Menancapkan taring-taringnya pada uratnya yang hangat. Bagaimana jika makhluk lapar itu melahapnya? Atau menggondolnya kabur. Meninggalkan bunda, ayah, dan adik barunya. Seperti dongeng-dongeng seram yang pernah diceritakan kakak. (Hantu di Kamar Baru – Rita Achdris)

Alhasil Maryam, wanita perawan telah terpilih menjadi ibunya manusia suci sang Isa Al Masih. Tak ada foreplay, tidak ada proses esek-esek antardua kelamin manusia yang berbeda jenis. Tidak perlu ada Don Juan yang menghujani sejuta rayuan maksiat. Yang ada hanyalah mahluk bercahaya —cahayanya tak serupa dari segala macam cahaya yang pernah terlihat mata manusia, tak juga matahari, bulan, lampu ataupun lilin— yang dengan kerendahan-hatinya mengakui adalah utusan-Nya. Dia adalah Jibril pembawa sperma suci Illahi yang kelak menjadi gembalanya kaum Yahudi yang telah disesatkan oleh pemuka-pemuka agamanya sendiri. Sperma yang datang di antara embusan udara yang bercahaya, mengisi seluruh jasad Maryam, lalu bersemayam damai dalam kandungannya. Adalah mukjizat-Nya yang melindungi Maryam dari segala macam fitnahan manusia, yang akan mendakwah dirinya wanita nista, tidak bersuami, tapi melahirkan anak. Mukjizat itu adalah ketika si bayi Isa Al Masih yang tampan, masih dalam timangan, bisa berbicara layaknya manusia dewasa, bahwa ia adalah utusan Allah yang dititipkan lewat ibunya Maryam. (Sesuatu yang Bernama Kenangan – Riris Juliyanti)


IMPERIA

Seorang jurnalis, Akmal Nasery Basral, dengan percaya diri menyerahkan sebuah naskah konspirasi pembunuhan yang melibatkan banyak orang penting. Terinspirasi dari patung IMPERIA yang terdapat di kota Konztan di Jerman, Akmal bercerita dengan sangat rinci, mulai kehidupan seorang ‘diva’ sampai masalah astronomi.

AKOER menyambut baik gagasan ini, dan dengan optimis menerbitkan novel pertama Akmal, IMPERIA.



PENAMPAKAN LEO LUMANTO

Fenomena luar biasa dari Leo Lumanto, seorang konsultan spiritual dan penggagas acara TV "Percaya Nggak Percaya", membuat Widi Yarmanto, seorang jurnalis, tergelitik untuk menuliskan kisah hidupnya.

Ditulis dengan gaya bercerita, tanpa mengabaikan kaidah jurnalistik, Penampakan Leo Lumanto, merupakan salah satu buku AKOER yang mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat penggemar ‘dunia lain’.



SUPERNOVA - PETIR


AKOER menerbitkan sebuah karya dari seorang penulis fenomenal, Dewi Lestari.

Supernova-Petir, adalah salah satu seri dari rangkaian novel Supernova, yang ketika pertama kali terbit (episode Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh) sempat menggegerkan dunia sastra dengan menabrak berbagai pakem dan menjadi genre baru dalam penulisan novel di Indonesia.



KEMBAR KEEMPAT

Kehidupan anak-anak kembar yang hidup terpisah, menginspirasikan Sekar Ayu Asmara untuk menulis sebuah novel Kembar Keempat.

Dengan pengalaman perjalannya ke manca negara, tidaklah sulit bagi Sekar untuk menuliskan secara rinci tempat-tempat di berbagai negara yang menjadi setting cerita ini. AKOER mempersembahkan kembali sebuah novel misteri yang mendapatkan banyak pujian.



ANTI MARKETING

Anti Marketing adalah kumpulan tulisan kedua dari Kafi Kurnia yang diterbitkan oleh AKOER.

Buku ini mendapat sambutan yang luar biasa dari para pengusaha, eksekutif, mahasiswa, dosen, guru, serta masyarakat umum. Hingga saat ini, buku yang mengulas fenomena nyata praktek-praktek pemasaran inovatif ini telah dicetak ulang sebanyak 6 kali.



PINTU TERLARANG

Kemampuan Sekar Ayu Asmara untuk menulis skenario film tidak perlu diragukan lagi.

Karena kemampuannya ini, AKOER ‘menantang’ Sekar untuk menulis sebuah novel.

Maka lahirlah Pintu Terlarang, sebuah novel thriller yang mengungkap kehidupan dari seseorang yang mempunyai kepribadian ganda.



BOLA TAK BERDAWAI

Sebuah karya sinema yang banyak mendapat penghargaan di tingkat nasional dan internasional, Biola Tak Berdawai, mendorong AKOER untuk membuat versi novel dari drama kehidupan seorang ibu asuh dan sekelompok anak-anak yang tidak mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya, terutama seorang anak tunadaksa yang menjadi fokus cerita ini.

Skenario film ini ditulis oleh seorang penulis imajinatif dan kreatif, Sekar Ayu Asmara. Seno Gumira Ajidarma, secara gemilang, mengadaptasi skrip film ke dalam sebuah novel yang banyak mendapat pujian dari kritikus-kritikus sastra.


INTRIK: 7 JURUS SUKSES

Ini merupakan buku pertama yang diterbitkan oleh AKOER adalah INTRIK: 7 Jurus Sukses, karya Kafi Kurnia, seorang pakar dan konsultan di bidang pemasaran.

Kumpulan tulisan mengenai entrepreneurship ini, sampai saat ini, telah terjual lebih dari 50.000 buku di seluruh Indonesia dan merupakan salah satu buku best seller.